Perjalanan menuju kota Pacitan pada bulan Mei 2021, menggunakan motor sehabis lebaran, jarak kurang lebih sekitar 180km. Saat itu kami mengambil rute menuju kota Ngawi, lanjut ke Madiun dan Ponorogo. Sampai di Ponorogo menuju ke arah Pacitan, kami melewati jalanan yang turun naik dan berkelok (tipikal jalan perbukitan). Dengan jarak kurang lebih 80km, di sepanjang jalan kami disuguhi lanskap pepohonan dan aliran sungai Grindulu yang berbatu.
Sebelum masuk kota Pacitan, kami menyempatkan untuk foto – foto di tugu perbatasan Pacitan – Ponorogo. Tugu ini dapat dijadikan checkpoint untuk tempat beristirahat sebelum nantinya melanjutkan perjalanan lagi menuju kota.
Sesampainya di Pacitan, kami menginap di Harry’s Ocean House, lokasinya dekat dengan bibir pantai Ranuharjo. Di homestay ini tidak menyediakan sarapan, tapi tenang di sini sudah disediakan dapur bersama, jadi kita bisa memasak makanan sendiri. Kalau mau bikin kopi / teh juga sudah disediakan gratis di dapurnya jadi bisa lebih berhemat. Di setiap pondok punya teras yang bisa dipakai untuk bersantai. Ada 2 jenis pondok, ber-AC dan tidak (pakai kipas angin).
Sebagai referensi tambahan, kalian bisa melihat suasana Harry’s Ocean House dari video dolandolen di YouTube.
Lokasi pantai ini dekat dengan penginapan kami, untuk sampai ke lokasi cukup dengan jalan kaki saja. Jadi nggak bakal ketinggalan kalau kalian pengen menikmati sunrise atau sunset. Kalau dilihat di Google Maps, lokasi pantai ini letaknya tepat berada di lekukan teluk Pacitan.
Berikut cuplikan video suasana pantai Ranuharjo di sore hari.
Terletak sekitar 20km dari tempat kami menginap. Fasilitas di sekitar pantai cukup lengkap, ada tempat parkir yang dikelola warga, mushola, kamar mandi, dan berjejer warung makan seafood. Pantai Watukarung ini juga termasuk spot favorit untuk surfing. Saat itu, laut sedang surut jadi kami bisa bermain-main agak menjorok dari bibir pantai.
Menuju ke Goa Gong, kami harus melalui jalanan yang naik turun, dan menikung tajam. Pemotor atau pemobil harus super hati – hati ketika melewati jalanan ini. Di sekitaran lokasi Goa Gong terdapat pendopo yang luas untuk tempat parkir mobil dan beristirahat wisatawan. Bisa juga untuk tempat parkir bus, yang saat kami sampai di lokasi ada bus pariwisata yang sedang parkir juga.
Menuju ke lokasi goa, kami harus melewati jalan yang sempit yang cuma muat untuk satu mobil saja. Karena saat itu kami memakai motor, jadi bisa langsung masuk dan parkir di sekitar area Goa Gong. Jangan lupa beli cinderamata ya, karena di perjalanan menuju pintu keluar, banyak pedagang yang berjualan kerajinan batu yang dipakai untuk perhiasan seperti gelang, kalung, cincin dan perhiasan lainnya.
Lihat juga: Koleksi foto Stalaktit dan Stalagmit di Goa Gong.
Untuk menuju ke pantai Kasap dari penginapan kami melewati jalan pedesaan beraspal yang mepet ketika dilewati dua mobil yang pas-pasan, agak pe-er kalau bus besar pariwisata melakukan perjalanan ke sini.
Dekat dengan pintu masuk, ada destinasi wisata lain yaitu Kali Cokel, di tempat wisata ini kalian bisa menyusuri aliran sungai sampai ke laut dengan perahu sampan. Foto di atas sampan dengan background pemandangan sungai menjadi template favorit para wisatawan ketika ingin mengabadikan momen.
Fasilitas di sekitar pantai cukup lengkap, terdapat kamar mandi, tempat makan, tempat parkir mobil dan motor yang dikelola warga sekitar.
Lihat juga: Koleksi foto Pantai Kasap – Raja Ampat-nya Pacitan
Dan berikut cuplikan video suasana pantai Kasap.
Masih banyak lagi destinasi wisata di Kota Pacitan yang bisa kita kunjungi selain dari yang kami sebutkan di atas. Mengingat kota Pacitan ini memiliki julukan Kota 1001 Gua dan letak kota-nya yang berada di selatan Jawa yang terkenal dengan keindahan pantainya.
Sebagai bahan referensi soal info kota Pacitan, kalian bisa mengunjungi website di bawah ini:
Jastip Hijab & Outfit Bestseller